Diam-diam,
di tengah kegelapan malam, masih ada di antara kita yang berjingkat ke dapur
dan merogoh sisa-sisa kopi saset yang ketinggalan di pojok lemari dapur. Di
tengah populernya berbagai metode seduh kopi fancy dengan janji rasa
yang berwarna-warni, kopi saset tetap punya pikat yang sulit kita dustakan.
Lahir dari tuntutan gaya hidup, kopi saset nampaknya masih akan jadi bagian
dari peminum kopi kebanyakan untuk beberapa waktu lamanya.
Sayang,
di samping kemudahan yang ditawarkan kopi saset, ada pula risiko yang kita
pertaruhkan.
1) Risiko Mules
Oke,
kafein memang terbukti bikin melek. Adenosin yang numpuk di sel-sel otak ketika
kita capek dan bikin ngantuk, niscaya tersapu bersih oleh kafein. Lebih dari
sekadar sugesti, kafein sungguh menimbulkan reaksi-reaksi kimiawi di otak. Daya
konsentrasi otak akan meningkat begitu tersiram kafein.
Alhasil,
di tengah begadangan demi ngejar deadline, infus kafein semalaman
nampaknya menjanjikan. Di kala kantuk sudah tak tertahankan, kopi saset pun
jadi andalan Pertolongan Pertama Pada Kemereman.
Namun
sayang, pilihan ini bukan untuk semua orang. Ya, enggak semua perut
nerima kopi saset. Tak jarang ada yang mengaku patah hati dengan kopi, lantaran
perutnya langsung heboh begitu meneguk cairan hitam ini.
2) Rasa Yang Itu-itu Saja
Tak
semua orang langsung bisa bikin kopi enak. Butuh percobaan berkali-kali demi
seruputan kopi yang cocok di lidah.Tak heran, di tahun 40-an dan 50-an kopi
saset sangat populer di antara para ibu rumah tangga di Amerika. Selain
menjamin takaran dan rasa, kopi saset juga menjanjikan waktu seduh kilat untuk
para ibu rumah tangga yang serba multitasking.
Di
tuntutan zaman yang membirit-birit untuk lebih produktif, kopi saset kembali
melekat pada keseharian kita. Namun, dengan satu catatan: rasa kopinya, ya,
itu-itu saja. Tidak ada variasi dari perpaduan pahit-manis yang sudah
ditakarkan.
3) Risiko Diabetes
Lebih
dari sekadar buat rasa-rasa, otak kita memang butuh gula. Kurang gula, salah-salah
lemas dan gagal fokus. Departemen Neurobiologi Harvard Medical School bahkan
khusus mengulas ini dalam artikel ‘Sugar and the Brain’.
“Otak
bergantung pada gula sebagai bensinnya,” ungkap Vera Novak, profesor di Beth
Israel Deaconess Medical Center, lewat artikel tersebut. “Otak tak bisa jalan
tanpa gula.”
Fungsi-fungsi
otak seperti berpikir, mengingat, dan belajar lekat kaitannya dengan kadar
gula. Anggaplah, gula itu seperti bensin untuk otak. Jangan heran kalau kau
menemukan beberapa orang bahkan sengaja mencari minuman manis biar lebih
‘semangat’.
Namun,
gula jika berlebihan juga bahaya. Kelebihan gula dalam darah, ujung-ujungnya
kena diabetes. Saat gula darah berlebih, gula yang tadinya dibutuhkan otak
malah berbalik menyumbat aliran darah ke otak. Salah-salah, otak malah bisa
ciut.
Masalahnya,
porsi gula kopi saset memang cukup mencemaskan. Jika Coffeemates tengok bagian
belakang bungkus kopi saset, akan Coffeemates temukan bahwa ‘gula’ pertama kali
disebut dalam jejeran komposisi.
Padahal,
tak selalu kita harus membuang benda lama untuk hal yang lebih baik. Terkadang,
hanya butuh setitik kearifan untuk mengubah kelemahan jadi kelebihan. Bagaimana
jika rasa manis itu bisa tetap ada tanpa risiko diabetes? Atau, kopi enak namun
dengan cita rasa yang kompleks? Dan itu semua hadir tanpa risiko mules-mules?
Terkadang
terlalu jauh kita mencari, sampai lupa jawabannya ternyata ada di kampung
sendiri.
Seorang
Chandra Kurnia pun menemukannya di sebuah kedai kopi tua yang jauh dari hiruk
pikuk ibukota. Di sana, kopi susu gula aren yang ia seruput membekas di pikirannya.
Dari pengalaman itu, lahirlah Java Brown Coffee dengan sejumlah kearifan lokal
yang telah lama dinanti.
Lewat
sentuhan gula aren, Java Brown menjanjikan rasa manis dengan cita rasa yang
otentik. Di samping sensasi manis yang berbeda, gula aren diserap lebih lamban
oleh darah dari gula biasa dan madu. Kadar gula darah menjadi lebih stabil,
tanpa harus kehilangan rasa manis yang kerap dinanti.
kami
menyediakan beberapa paket
catering murah seperti paket prasmanan rumah dan
gedung,menu
spesial joglo/gubug, paket aqiqoh, aneka nasi kotak, paket coffee break,
paket manten ,
Alamat Kantor : Jl Raya Bohar no 32 Wage-Aloha Sidoarjo(Samping apotik bohar
& depan perum royal regency wage)
Firmansyah : Tlpn/Sms/Wa, 0857.0601.2354 & 0851.0327.9354
Firmansyah : Tlpn/Sms/Wa, 0857.0601.2354 & 0851.0327.9354
Tidak ada komentar:
Posting Komentar