Senin, 09 Oktober 2017

Keunikan kopi Toraja Tumbuh Di lereng Gunung

Kopi Toraja, atau yang juga dikenal dengan sebutan Kopi Celebes, adalah kopi yang memiliki kandungan asam rendah dan memiliki ‘bodi’ yang berat. Inilah yang menjadi alasan kebanyakan orang untuk mencari kenikmatan Kopi Toraja yang sangat khas ini.
Termasuk dalam jenis kopi arabika, profilnya mirip dengan kopi Sumatera. Sebagian orang bilang, kopi Sulawesi dan kopi Sumatera memiliki rasa khas yang serupa, seperti rasa tanah dan hutan, “hmmm, sulit membayangkan bagaimana rasanya.” namun memiliki ciri khas mendasar yang membedakan keduanya
Aroma wangi kopi langsung tercium ketika membuka kemasan Kopi Toraja yang telah jadi. Rasa pahitnya berbeda dengan kopi lainnya. Rasa tanah ini justru menajadi nilai lebih Kopi Toraja. Beberapa jenis kopi meninggalkan rasa pahit cukup lama di mulut. Tapi, tidak dengan Kopi Toraja ini. Rasa pahitnya akan segera hilang.

Di Lereng Gunung
Kopi organik Toraja tumbuh subur di lereng-lereng gunungTana Toraja adalah sebuah kabupaten di pegunungan di Provinsi Sulawesi Selatan, berjarak 300 kilometer dari Makassar, ibukota provinsi. Meski tak setenar Toraja yang sudah terkenal, akan tetapi ternyata daerah-daerah di sekitarnya juga memiliki potensi yang cukup menggembirakan. Salah satunya adalah produsen kopi bermutu.
Kopi Toraja yang dikenal oleh masyarakat luas sekarang ini bahkan sampai ke luar negeri, sebagian besar ditanam di perkebunan milik penduduk di lereng-lereng gunung. Inilah yang menjadi keunggulannya; bahwa orang Toraja dikenal mampu memelihara beragam tradisi yang sudah berumur ratusan tahun.
Tradisi tersebut, salah satunya adalah upacara pemakaman ‘Rambu Solo’ yang mengundang minat banyak wisatawan domestik maupun luar negeri. Nah, untuk proses penanaman dan pengolahan kopi, juga melalui tradisi yang berumur ratusan tahun dan tetap dijaga hingga saat ini.
Pengolahan kopi secara tradisional tersebut adalah dengan menggoreng kopi sampai hitam, hingga matang. Cara penggorengan sampai hitam ternyata menghilangkan karakter asam kopi. Namun, cara pengolahan ini lantas dirubah oleh pengusaha dari Jepang.

Hubungi : Firman
Telpon / Whatsapp
0851.0327.9354 / 0857.0601.2354
Jl. Raya Bohar Utara No. 32 Depan Perum Royal Regency dan Sebelah Apotik Bohar
 

Hindari Makanan Berkarbohidrat Tinggi

             
Makanan yang paling membuat kenyang adalah yang mengandung karbohidrat tinggi seperti nasi dan pasta. Di Indonesia, nasi sudah menjadi syarat wajib saat pesta tapi bukan berarti kita harus memakannya. Jika, Penyuka Masak ingin bisa puas mencicipi semua hidangan sebaiknya hindari nasi atau ambil 3 – 4 sendok makan nasi saja. Lebih baik isi piring dengan lauk kesukaan. Jika ada hidangan pasta seperti macharoni, spaghetti, dan lain-lain ambil dalam porsi kecil yang kira-kira tidak akan terlalu membuat kenyang. Sayangkan kalau tidak bisa menikmati makanan lainnya karena sudah terlalu kenyang.
 
Hubungi : Firman
Telpon / Whatsapp
0851.0327.9354 / 0857.0601.2354
Jl. Raya Bohar Utara No. 32 Depan Perum Royal Regency dan Sebelah Apotik Bohar
 

Kurangi Minum Terlalu Banyak....




https://cateringprasmanansidoarjo.blogspot.co.id/
Banyak minum juga menjadi faktor yang membuat cepat kenyang karena perut berisi air semua. Saat makan prasmanan, kurangi minum terutama minumas manis seperti jus dan soda karena efek kenyangnya berkali-kali lipat dari air minum biasa. Kalau ingin minuman manis bisa diambil ketika merasa sudah puas makan.

Kamis, 05 Oktober 2017

'Coffee Break' Pasti Kamu Belum Tahu!!!



Brilio.net - Tentunya di suatu pertemuan seperti rapat atau seminar, kamu sering mendengar istilah 'Coffee Break'. Coffee Break sendiri adalah istilah untuk istirahat singkat selama 10 hingga 20 menit di hari kerja, di suatu acara pertemuan, atau perkumpulan, yang merupakan waktu umum untuk menikmati secangkir kopi, atau teh, atau makanan kecil. Kamu pasti pernah dong?

Tradisi ini juga dapat disebut sebagai istirahat minum teh, atau Afternoon Tea. Coffee Break juga berfungsi sebagai waktu untuk bersosialisasi dan istirahat, dan sering diwajibkan bagi karyawan di sejumlah bisnis atau industri.
Nah, dilansir brilio.net dari citylab, Selasa (23/2), konon katanya Coffee Break dimulai di kota Stoughton, Washington, pada akhir tahun 1800. Kota ini masih terus merayakan festival tahunan Stoughton Coffee Break Festival. Istilah dan praktik Coffee Break terus meningkat dalam hal popularitas di tahun 1950-an, sebagian besar akibat dari iklan kampanye Pan-American Coffee Bureau yang mendorong orang-orang untuk mengambil rehat kerja untuk minum kopi. Coffee Break sekarang menjadi bagian umum di tempat kerja sehari-hari.

Pada tahun 1901, seorang Italia pemilik pabrik bernama Luigi Bazzera mencari cara untuk mempercepat para pekerjanya menghabiskan waktu Coffee Break. Menyadari bahwa bila dia dapat menyajikan kopi lebih cepat, para pekerjanya dapat minum dengan segera dan kembali bekerja lebih cepat lagi. Idenya tidak hanya sebatas itu, akhirnya berlanjut pada ide bentuk mesinnya. Idenya untuk mem-pressure air panas melewati kopi bubuk menggunakan tekanan merupakan cara yang sama sekali baru untuk menyajikan kopi.

Dalam waktu hampir bersamaan, Buffalo, sebuah perusahaan di New York membuat sejarah Coffee Break. Pada tahun 1902, Barcelo Manufacturing Company, yang kemudian berganti nama menjadi Barcolounger, secara resmi menyatakan Coffee Break merupakan bagian penting untuk para pekerjanya.